Windows Server 2012 Hosting Tips :: Cara Install WebDeploy pada Windows Server 2012

WebDeploy (WebMatrix) adalah web development tool gratis dari Microsoft yang menyatukan server web, database dan programming frameworks menjadi satu. WebMatrix memungkinkan Anda untuk melakukan penulisan program, pengujian sampai publikasi menggunakan ASP.NET atau PHP.

contact us

Salah satu hal yang menarik tentang WebDeploy adalah bahwa kita dapat migrasi situs web kita dari IIS6 dan IIS7 untuk IIS8 dengan mudah. Berikut adalah highlights lagi di WebDeploy sebelum kita melanjutkan ke proses instalasi:

– Kemampuan untuk membuat packages dan me-deploy  atau me-remote mesin mereka secara lokal melalui Visual Studio 2010+
– Terintegrasi dengan Web Matrix
– Kemampuan untuk sinkronisasi dan  atau migrasi aplikasi, situs, atau seluruh web server ke server lain
– Anda dapat mengkonfigurasi backup otomatis sebelum deploying situs baru Anda ke server Anda

Lalu bagaimana cara menginstall WebDeploy pada Windows Server 2012? Ikuti langkah-langkah berikut:

– Gunakan Web Platform Installer untuk memasang WebDeploy dan setup IIS komponen konfigurasi yang diperlukan
– Buat pengguna non-admin lokal pada server Anda deployments
– Konfigurasi “WebDeploy Publishing Settings” di IIS

Untuk menginstall WebDeploy, saya akan menggunakan Microsoft’s Web Platform Installer (WebPI) 4.0. Anda dapat download WebPI disini.

1. Jalankan Installer yang telah diinstall. Dalam kotak pencarian, ketik “Recommended”. Kita ingin memilih “Recommended Configuration for Hosting Providers” dengan mengklik “Add”.

WebPI Installer

Jika Anda mengklik “Items to be installed” link di bagian bawah, Anda dapat melihat daftar aplikasi apa saja yang akan diinstal. Anda pun dapat memilih “X” di samping untuk meghapus apliakasi. Sebagai contoh jika Anda tidak ingin atau tidak perlu PHP dan komponennya Anda dapat menghapusnya.

Perhatikan fitur WebDeploy berikut:

WebDeploy 3.0

Dalam panduan ini, saya akan mengabaikan semua komponen untuk konfigurasi ini. Selanjutnya, klik “Install”. Kemudian, setelah Anda Menerima Perjanjian Lisensi, instalasi Anda akan mulai:

Install WebDeploy

Setelah selesai, Anda dapat menutup WebAPI.

Selanjutnya kita akan membuat pengguna non-admin lokal yang akan kita gunakan dengan WebDeploy. Buka “Server Manager”,  kemudian pilih “Computer Management”.

Server manager

Setelah “Computer Management” selesai di-loads, arahkan ke “Local Users and Groups”, lalu klik kanan Users folder kemudian pilih “New User”. Pada artikel ini, Saya membuat user baru dengan nama “WebDeploy”.

Pastikan Anda mengingat atau menyimpan password ini karena Anda akan membutuhkannya nanti.

webdeploy

Kita juga harus membuat sebuah folder yang berisi untuk Publishing settings nanti. Saya membuat sebuah WebDeploy folder in: C:\Users\WebDeploy. Ini adalah langkah mudah untuk “Publishing Profile management”.

Lalu, buka IIS Manager, Control Panel > Administrative Tools > IIS Manager. Saat IIS Manager dijalankan, Anda akan mendapatkan prompt seperti dibawah ini:

IIS Manager

Klik checkbox “Do not show this message” kemudian pilih “No. Jika Anda memilih “Yes” maka hanya akan membawa Anda kembali ke situs web di mana Anda men-download Web Platform Installer.

Untuk langkah-langkah ini saya juga membuat sebuah website baru. Kita sekarang perlu mengedit WebDeploy Publishing Settings. Untuk melakukan ini, pilih situs Anda dan kemudian klik kanan Deploy > Configure WebDeploy Publishing.

Sekarang kita perlu mengubah beberapa pengaturan pada jendela Configure WebDeploy Publishing:

WebDeploy Configuration Settings

Klik (…) sebelah baris atas yang diawali dengan ServerName\Username. Kita akan mengubahnya ke pengguna WebDeploy baru kita buat sebelumnya.

Sampai tulisan ini di Server 2012 versi RTM, Anda harus memasukkan username di ServerName\Nama dengan mengklik (…) maka fungsi akan menutup IIS. Hal ini tampaknya menjadi bug.

webdeploy1

Setelah Anda memasukkan username, pergi ke baris yang mengatakan ““Specify a location to save the publish settings file” dan ganti path ke folder WebDeploy kita buat sebelumnya. Ubah “C: \Users\Username\” menjadi “C: \inetpub\WebDeploy\”. Lalu klik “Publish”. Sebagai contoh lihatlah gambar berikut:

webdeploy111

Itulah langkah-langkah menginstall WebDeploy pada Windows Server 2012. Semoga bermanfaat.

 

SQL Server Hosting :: Optimalisasi SQL Server dengan Menghapus SQL Indek Yang Tak terpakai

SQL Server adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server. Database pada SQL server terletak pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi yang digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Arsitektur client/server sangat mengurangi lalulintas network, karena ia hanya memberikan data yang diminta oleh user saja. Hal ini membantu tugas-tugas pemeliharaan, seerti misalnya mem-backup dan merestore data, menjadi lebih mudah dilakukan karena data terletak hanya pada satu tempat.

mainAlt

JaringanHosting.com adalah provider ASP.NET dan Windows hosting No #1 di Indonesia sesuai dengan rekomendasi dari pihak Microsoft. Microsoft memberikan rekomendasi ini berdasarkan pada beberapa persyaratan utama, yaitu: WebMatrix, WebDeploy, Visual Studio 2012, ASP.NET 4.5, ASP.NET MVC 4.0, Silverlight 5 and Visual Studio Lightswitch.Untuk keterangan lanjutan, silahkan klik disini!

Pada sistem yang telah berjalan dalam waktu yang cukup sekitar lebih dari 1 tahun, kita bisa melakukan optimasi dengan cara mengilangkan index dan table yang tidak terpakai. keuntungannya proses update, create dan delete bisa lebih cepat.

Caranya dengan melihat table usage statistic (sys.dm_db_index_usage_stats)  dalam Sql Server seperti yang telah dijelaskan di dalam ebook  “SQL Server DMV Starter Pack” by Louis Davidson and Tim Ford.

SELECT OBJECT_NAME(i.[object_id]) AS [Table name] ,

CASE WHEN i.name IS NULL THEN '<Table is unused>' ELSE i.name END AS [Index name]
FROM sys.indexes AS i
INNER JOIN sys.objects AS o ON i.[object_id] = o.[object_id]
WHERE i.index_id NOT IN (
   SELECT s.index_id
   FROM sys.dm_db_index_usage_stats AS s 
   WHERE s.[object_id] = i.[object_id]
   AND i.index_id = s.index_id
   AND database_id = DB_ID() )
AND o.[type] = 'U'
ORDER BY [Index name],OBJECT_NAME(i.[object_id]) ASC;

Itulah salah satu cara untuk mengoptimalisasi sql server. Semoga bermanfaat.

 

Windows Hosting Tips :: Cara Setting EMail pada Microsoft Outlook 2010

Apakah sering menggunakan email untuk berbagai keperluan Anda? Jika Anda sering menggunakan email, sebaiknya Anda menggunakan Microsoft Outlook 2010. Microsoft Outlook adalah manajer informasi pribadi dari Microsoft, yang tersedia baik sebagai aplikasi terpisah serta bagian dari Microsoft Office suite. Versi saat ini adalah Microsoft Outlook 2010 untuk Windows hosting. Meskipun sering digunakan terutama sebagai aplikasi e-mail, juga termasuk kalender, task manager, pengelola kontak, mencatat, sebuah jurnal dan browsing web.

basic_template_stop JaringanHosting.com adalah provider ASP.NET dan Windows hosting No #1 di Indonesia sesuai dengan rekomendasi dari pihak Microsoft. Microsoft memberikan rekomendasi ini berdasarkan pada beberapa persyaratan utama, yaitu: WebMatrix, WebDeploy, Visual Studio 2012, ASP.NET 4.5, ASP.NET MVC 4.0, Silverlight 5 and Visual Studio Lightswitch. Untuk keterangan lanjutan, silahkan klik disini!

Lalu bagaimana cara setting email pada  Microsoft Outlook 2010? Pada artikel kali ini, saya  akan membahas bagaimana cara setting email web saya pada Microsoft Outlook 2010. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Jalankan Microsoft Outlook 2010
2. Kemudian pada “Add New Account”, pilih “Manually configure server setting or additional server types”

add new account

3. Klik “Next”, pilih “Internet E-mail”. Isi nama dan alamat email Anda pada “User Information”. Pada “Server Information”

2

4. Klik “Next”. Jika Anda berhasil maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut:

3

5. Klik “Finish”.

4

6. Untuk meload email Anda, Anda dapat me-refresh email Anda dengan klik menu “Send/Receive All Foders” atau dengan menekan tombol F9.

5

Selesai! Kini Anda dapat dengan mudah kirim dan menerima email dengan Microsoft Outlook 2010. Selamat mencoba.

 

ASP.NET Hosting :: Konfigurasi State Service pada ASP.NET State Server (IIS 7.0)

ASP.NET digunakan untuk mengelola session state pada komputer. Layanan ASP.NET state akan terinstall secara default ketika Microsoft ® Windows ® Server Anda instal. File aspnet_state.exe yang terinstal pada remote server yang akan menyimpan informasi session state; secara default akan ada pada systemroot\Microsoft.NET\Framework\version\aspnet_state.exe.

Berikut ini langkah-langkah untuk menkonfigurasi ASP.NET state service (IIS 7.0):

  • Pada remote server yang akan menyimpan informasi session state, buka Administrative Tools, lalu klik Services.
  • Pada detail pane, klik kanan ASP.NET State Service, kemudian Properties.
  • Pada tab General, di Startup type list box, klik Automatic.
  • Dibawah Service status, klik Start, kemudian OK. State service akan berjalan otomatis ketika Web server telah di restart.

mainAlt

JaringanHosting.com adalah provider ASP.NET dan Windows hosting No #1 di Indonesia sesuai dengan rekomendasi dari pihak Microsoft. Microsoft memberikan rekomendasi ini berdasarkan pada beberapa persyaratan utama, yaitu: WebMatrix, WebDeploy, Visual Studio 2012, ASP.NET 4.5, ASP.NET MVC 4.0, Silverlight 5 and Visual Studio Lightswitch. Untuk keterangan lanjutan, silahkan klik disini!

 

Windows 2012 Hosting :: Fitur-fitur Terbaru Windows Server 2012

Microsoft membangun Windows Server 2012 dari cloud up, menerapkan pengalaman operasi pusat data global yang mengandalkan ratusan ribu server untuk memberikan lebih dari 200 layanan komputasi awan. Windows Server 2012 memperluas definisi dari sistem operasi server, dengan kemajuan baru yang signifikan dalam virtualisasi, jaringan penyimpanan, dan otomatisasi. Ratusan fitur baru dapat membantu pelanggan mencapai lompatan transformasional dalam kecepatan, skala dan kekuatan pusat data dan aplikasi. Windows Server 2012 memberdayakan pelanggan untuk mengelola dan menghasilkan aplikasi dan layanan di seluruh komputasi awan, baik pribadi, hosted dan publik.

clip_image001

Windows Server terbaru ini dibangun dari cloud up, menerapkan pengalaman Microsoft mengoperasikan pusat data global yang mengandalkan ratusan ribu server untuk memberikan lebih dari 200 Microsoft layanan awan. Ini mengubah apa dan bagaimana sistem operasi server berjalan, menawarkan ratusan fitur baru dan kemajuan penting dalam virtualisasi, penyimpanan, jaringan, dan otomatisasi. Dengan Windows Server 2012, pelanggan dapat mencapai lompatan transformasional dalam kecepatan, skala dan kekuatan pusat data dan aplikasi.

Microsoft telah mengatur dan memastikan bahwa, kebijakan, keamanan, identitas, mobilitas, penyimpanan dan dukungan ditangani langsung dengan solusi cloud yang memungkinkan untuk fleksibilitas yang besar oleh bisnis ketika tiba saatnya untuk mengelola penyebaran awan. Beberapa fitur dari ratusan fitur baru dan perbaikan fitur yang dapat ditemukan pada Windows Server 2012, berikut ini fitur-fitur terbaru Windows Server 2012.

1. Hyper-V
Hyper-V adalah jawaban yang Microsoft dari VMware. Microsoft mampu menunjukan kalau platform virtualization miliknya mampu menandingi produk virtualisasi lainya yang ada di pasaran. Pada Windows server 2012 ini, Hyper-V akan memiliki fitur baru yang disebut dengan Hyper-V Replica. Mekanisme dari replikasi ini akan menjadi sebuah skenario untuk disaster recovery. Dengan mencatat perubahan log yang terjadi pada disk didalam virtual machine, dan membandingkanya serta melakukan kompresi untuk proses sinkronisasinya ternyata ini dapat menghemat bandwith.

Peran Hyper-V memungkinkan Anda untuk membuat dan mengelola lingkungan komputasi virtual dengan menggunakan teknologi virtualisasi yang dibangun untuk Windows Server 2012. Hyper-V virtualizes perangkat keras untuk menyediakan lingkungan di mana Anda dapat menjalankan beberapa sistem operasi pada saat yang sama pada satu komputer fisik, dengan menjalankan setiap sistem operasi dalam mesin virtual sendiri.

2. Graphical User Interface (GUI)
Windows server 2012 menjadikan GUI sebagai fitur yang dapat diaktifkan dan dinonaktifkan. Anda dapat menonaktifkan GUI jika Anda lebih tehcies dan lebih menyukai command line.

3. Server Manager
Pada Windows 2012, anda akan memiliki server manager yang lebih canggih dimana anda dapat dengan mudah mendeploy berbagai macam jenis role secara remote ke pada server fisik maupun virtual. Kemudahan mengklasifikasikan server group mengelompokan server yang dapat diatur dengan mudah hingga peningkatan pada kemampuan remote administration yang mampu mempropovisi server tampa harus membuat koneksi RDP.

4. Dynamic Access Control (DAC)
Microsoft juga mencoba meningkatkan sekuritinya dengan mengintegrasikan DAC yang membantu IT admin untuk membuat model security yang lebih tersentral untuk mengakses jaringan dengan melakukan tag pada data yang sensitif baik secara manual maupun otomatis berdasarkan konten file ataupun si pembuat file.

5. Server Message Block (SMB)
Server Message Block (SMB) protocol yang sudah mencapai versi 3.0 ini mengalami improvisasi yang cukup signifikan. Dimana SMB  mendukung fitur file server terbaru seperti SMB transparent failover , SMB Scale Out, SMB Multichannel, SMB Direct, SMB encryption, VSS for SMB file sharing, SMB directory leasing, dan juga SMB PowerShell. Dan tentu saja ini komptaibel dengan Hyper-V, sehingga VHD file yang anda miliki dapat dapat disimpan dalam SMB 3.0 share. SQL database juga dapat disimpan dalam SMB share dengan peningkatan kemampuan.

6. Storage Spaces
Storage Spaces adalah fitur baru dari Server 2012 dimana anda dapat memanfaatkan hard drive yang anda miliki untuk dijadikan storage pool, yang dibagi bagi menjadi spaces selayaknya physical disk. Anda dapat membuat hot standby drive dan menggunakan metode redudansi seperti 2- or 3 jalur mirroring.

7. Active Directory Domain Services Overview
Layanan Domain Active Directory (AD DS) pada Windows Server 2012 termasuk fitur baru yang membuatnya lebih sederhana dan lebih cepat untuk menggunakan kontroler domain (baik lokal dan di awan), lebih fleksibel dan lebih mudah untuk audit yang baik dan mengotorisasi akses ke file, dan lebih mudah untuk melakukan tugas administratif pada skala, baik secara lokal atau jarak jauh, melalui konsisten pengalaman manajemen grafis dan script.

8. ReFS
Windows Server 2012 memberi file system baru yang disebut dengan ReFS atau Resilient File System. Ia tentu saja akan backward compatible dengan NTFS, Sebagai tambahan ReFS akan memberikan fungsi verifikasi data dan auto correction yang digunakan pada Storage Spaces untuk melakukan pengecilan ataupun pembesaran logical storage pool. Dengan kata lain file system baru ini memiliki fitur skalabiliti yang lebih dinamis dan sudah mendukung hingga 16 exabytes (saat ini di limit hingga 16 terabyte.) ReFS secara teoritis mendukung 256 zetabytes (atau juga 270 milyar terabyte).

9. IP Manajemen (IPAM)
Alamat IP Manajemen (IPAM) adalah fitur yang sama sekali baru di Windows Server 2012 yang menyediakan kemampuan administratif dan pemantauan sangat disesuaikan untuk infrastruktur alamat IP pada jaringan perusahaan.

10. Lisensi Yang Sederhana
Anda tidak perlu lagi pusing dengan perhitungan lisensi server yang anda perlukan karena Windows Server 2012 hanya akan memberikan 4 jenis varian yakni: Datacenter, Standard, Essentials, dan juga Foundation. Lisensi untuk Datacenter dan Standard menggunakan berdasrkan per-processor dan juga CAL, Essential dan Foundation digunakan untuk small businesses yang di lisensi per-server dengan limit jumlah user accounts yang terbatas (15 untuk Foundation dan 25 untuk Essential).

 

WebDeploy Hosting :: Install WebDeploy pada Windows Server 2012

Salah satu hal yang menarik tentang WebDeploy adalah bahwa kita dapat bermigrasi dari IIS6 dan IIS7 ke IIS8 dengan mudah.

Berikut adalah langkah-langkah untuk dapat mengatur fungsi WebDeploy pada server Anda:

  • Gunakan Web Platform Installer untuk mengistall WebDeploy dan kemudian setup konfigurasi komponen IIS yang diperlukan.
  • Buatlah pengguna local non-admin user pada server Anda untuk deployments.
  • Konfigurasi WebDeploy Publishing Settings pada IIS.

Untuk menginstal WebDeploy kita akan menggunakan Microsoft Web Platform Installer (WebPI) 4.0. Anda dapat men-download WebPI di http://www.microsoft.com/web/downloads/platform.aspx.

Jalankan installer WebPI, kemudia ketik  “Recommended” pada kotak pencarian. Kami ingin memilih “Recommended Configuration for Hosting Providers” dengan klik “Add”.

WebPI Installer

Jika Anda mengklik “tems to be installed” di bagian bawah, Anda dapat melihat daftar apa yang akan diinstal. Apa pun daftar yang memiliki tanda “X” di samping dapat dihapus. Sebagai contoh jika Anda tidak ingin atau perlu PHP dan komponennya dapat Anda menghapusnya.

Perhatikan fitur WebDeploy saat proses install:

WebDeploy 3.0

Klik Install, kemudian Anda akan menerima License Agreements, instalasi Anda akan mulai:

Install WebDeploy

Setelah itu selesai, Anda bisa menutup WebPI.

Selanjutnya kita akan membuat  local non-admin user yang akan kita gunakan pada WebDeploy. Buka Server Manager, dan kemudian pilih Computer Management.

Server manager

Setelah selesai load Computer Management, arahkan ke Local Users and Groups, kemudian klik kanan folder Users dan pilih New User. Dalam contoh ini, saya membuat pengguna “GabeWebDeploy” baru.

Local Users and Groups Username and Password

Kita juga harus pergi ke depan dan membuat folder WebDeployyang nantinya akan digunakan untuk  Publishing settings. Saya membuat sebuah folder WebDeploy di: C: \ inetpub. Langkah ini akan menyederhanakan manajemen pengelolaan Profil Publishing.

WebDeploy Folder

Kemudian,buka IIS Manager, Control Panel > Administrative Tools > IIS Manager. Ketika IIS Manager muncul, Anda akan mendapatkan prompt seperti gambar berikut:

IIS Manager

Klik “Do not show this message” pada checkbox jika Anda ingin pesan ini tidak muncul  dan kemudian klik “No” . Jika Anda klik “Yes”, aplikasi hanya akan pergi ke tempat download Web Platform Installer Anda.

Untuk langkah-langkah ini saya juga membuat sebuah website baru, “WebDeploy Test”. Lalu, Anda perlu mengubah WebDeploy Publishing Settings. dengan klik kanan Deploy > Configure WebDeploy Publishing.

Sekarang ubah beberapa settings pada window Configure WebDeploy Publishing :

WebDeploy Configuration Settings

Klik Next di samping baris paling atas yang diawali dengan ServerName \ Username. Kami ingin mengubahnya ke WebDeploy user baru yang kita buat sebelumnya.

Anda harus memasukkan username di ServerName \ Format Nama dengan mengklik Select… fungsi akan menutup IIS. Hal ini seperti menjadi bug.

Setelah Anda memasukkan username, pada baris “Specify a location to save the publish settings file”  dan ubahlah path ke folder WebDeploy kita buat sebelumnya. Ubah “C: \ Users \ Username \” menjadi path baru: “C: \ inetpub \ WebDeploy \”. Lalu klik Publish.

Selesai.

 

WebDeploy Hosting Indonesia :: Publish Website Anda dengan Web Deploy pada WebMatrix

Web Deploy (Web Deployment Tool) menyederhanakan migrasi, manajemen dan deployment dari IIS Web servers, aplikasi Web dan situs Web. Administrator dapat menggunakan command-line scripting dengan Web Deploy untuk menyinkronkan IIS 6.0 dan IIS 7.0 server atau untuk migrasi IIS 6.0 server ke IIS 7.0. Web Deploy juga memungkinkan administrator dan pengguna yang didelegasikan untuk menggunakan IIS Manager untuk melakukan deploy aplikasi ASP.NET dan PHP ke server IIS 7.0

WebMatrix memudahkan Anda untuk mempublikasikan website Anda ke server hosting. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mempublikasikan situs Anda melalui Web Deploy.

1. Buka web Anda pada komputer.

2. Pilih situs yang ingin Anda kelola dan publikasikan.

3. Pilih “Set up the remote publishing location for your web site.”

4. Konfigurasi pengaturang pada Web Deploy Anda.

– Lengkapilah form tersebut.
– Klik “Validate Connection” utnuk memverifikasi semua pengaturan sudah benar.
– Klik “Publish” untuk melanjutkan.

5. Tes Kompatibilitas

Ketika pertama kali Anda mempublikasikan, menambahkan fitur baru atau fungsionalitas untuk situs web Anda, mungkin WebMatrix akan meminta Anda untuk menguji kompatibilitas situs Anda dengan layanan hosting. Klik “Yes” sehingga Anda akan diberitahu tentang masalah yang akan datang dengan situs Anda sebelum Anda mempublikasikannya. Jika Anda tidak melihat kotak pop-up ini silahkan saja lanjutkan dengan langkah-langkah berikut.

6. Hasil Tes Kompatibilitas

Klik “Continue”. Jika Anda tidak ada pop-up Publish Compatibility dari langkah sebelumnya, maka Anda tidak dapat melihat jendela ini dengan baik.

7. WebMatrix determines required changes

WebMatrix akan mengevaluasi file pada salinan lokal Anda dari situs Anda dan file-file pada server hosting untuk menentukan file mana yang perlu dipublikasikan.

8. Verifikasi perubahan yang akan dibuat

WebMatrix mendaftar tindakan yang tercentang dan akan memakan waktu ketika mem-publish website Anda. Jika Anda tidak ingin salah satu tindakan yang harus diselesaikan, hapus centang pada kotak centang di sebelah nama file.

Pada saat WebMatrix menampilkan pesan “Publish: Complete” pada bar berwarna kuning di website Anda, maka web Anda telah terpublih ke server hosting dengan sukses.

 

Tips Memblokir Alamat IP dari Cloud Server (Whitelist Rule)

Pada tulisan sebelumnya telah dibahas langkah-langkah Block Rule. Tulisan kali ini akan dilanjutkan tentang langkah-langkah membuat Whitelist Rule.

Remote Desktop, SQL Server dan FTP adalah contoh layanan atau aplikasi yang mungkin memiliki port terbuka sehingga memungkinkan Anda untuk mengelola server Anda dari jarak jauh. Harus ada local firewall rule pada server untuk setiap layanan atau aplikasi yang diakses. Anda dapat menggunakan setiap rule untuk membatasi akses ke layanan atau aplikasi. Saya akan membahas bagaimana melakukan hal itu dengan menggunakan salah satu layanan atau aplikasi sebagai contoh.

Berikut ini langkah-langkah untuk membuat whitelist rule:

1. Pada Cloud Server Anda, masuk ke StartAdministrative Tools,Windows Firewall with Advanced Security

2. Pilih Inbound Rules

3. Carilah firewall rule yang membuka port ke layanan atau aplikasi pada server Anda (dalam contoh ini adalah FTP)

4. Buka rule tersebut kemudian masuk ke tab Scope

5. Di bawah Remote IP addresses pilih option “These IP Addresses

5

6. Klik tombol Add dan masukkan IP address atau  range dari IP addresses Anda ingin perbolehkan mengakses layanan atau aplikasi  (dalam contoh ini adalah FTP)

6

7. Klik OK untuk menyimpan data yang Anda ubah.

Sekarang Anda telah membuat whitelist rule yang hanya akan memungkinkan Anda untuk mengakses aplikasi atau layanan dari alamat IP Anda tentukan dalam daftar. Ini adalah cara yang tepat untuk mengurangi upaya hack pada Cloud Server Anda. Anda harus melakukan hal ini untuk setiap layanan atau rule aplikasi yang Anda ingin membatasi aksesnya. Pastikan untuk tidak membatasi akses ke alamat IP yang perlu untuk mengakses server di beberapa point.

Ada satu hal yang perlu diperhatikan untuk aturan whitelist. Jika Anda memiliki beberapa rule di tempat beberapa port yang sama untuk sebuah aplikasi atau layanan maka orang lain masih memiliki akses, Anda perlu memastikan bahwa tidak ada duplikat rule yang memungkinkan akses ke nomor port yang sama untuk sebuah aplikasi atau layanan. Tidak masalah jika Anda membuat block rule, whitelist rule atau keduanya, Anda harus selalu memeriksa event logs untuk mengkonfirmasi apabila percobaan hack telah berhenti.

Semoga membantu. 🙂

 

Tips Memblokir alamat IP dari Cloud Server (Block Rule)

Sangat penting bagi Anda untuk memastikan Cloud Server Anda aman dari kejahatan berbahaya (malicious). Kita sering mendapatkan permintaan untuk memblokir alamat IP dari mengakses server atau permintaan untuk membatasi akses ke layanan aplikasi untuk sekelompok alamat IP.

security

Anda mungkin ingin memblokir alamat IP yang Anda temukan berusaha untuk hack ke Anda server melalui remote desktop, FTP atau SQL. Jenis-jenis hack dapat ditemukan di Event Viewer pada Windows Cloud Server. Anda dapat memilih untuk memblokir alamat IP dari mengakses server atau membatasi akses ke aplikasi tersebut atau jasa kepada satu atau sekelompok alamat IP. Anda dapat menerapkan kontrol ini pada Cloud Server Anda dengan menggunakan firewall lokal Windows. Aturan-aturan ini membantu untuk memberikan manajemen yang lebih baik atas keamanan lingkungan Cloud Server Anda.

Kali ini akan dibahas bagaimana untuk membuat aturan umum tentang firewall rules yaitu: block rule dan whitelist rule. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing rule.

  • Whitelist, merupakan aturan atau rule yang digunakan untuk mengontrol atau membatasi akses oleh komputer client atau perangkat ke layanan pada server.
  • Block – merupakan aturan atau rule yang digunakan untuk memblokir komputer klien atau akses perangkat untuk semua layanan pada server secara eksplisit.

Ada dua level firewall rules pada Cloud Server yaitu level jaringan (network) dan level server. Untuk mengakses layanan atau aplikasi pada Cloud Server Anda, port layanan atau aplikasi harus dibuka pada firewall server serta firewall network. Memblokir atau membatasi akses dapat dilakukan pada kedua level tersebut.

Berikut ini langkah-langkah untuk membuat block rule:
1. Pada Cloud Server Anda, masuk ke Start, Administrative Tools,Windows Firewall with Advanced Security

1
2. Pilih Inbound Rules
3. Klik New Rule sebelah kanan dibawah menu Actions
4. Pilih Custom lalu klik Next

4
5. Pilih All programs pada pilihan yang tersedia lalu klik Next
6. Pada Protocol type pilih Any lalu klik Next
7. Pada menu selanjutnya kita akan menentukan IP address yang akan di block. Di bawah option “Which remote IP addresses does this rule apply to?” pilih “These IP addresses”

7
8. Klik tombol Add lalu masukkan IP address atau subnet yang akan Anda block dari server, setelah itu klik Next.

8
9. Pilih Block the connection dan klik Next
10. Pastikan bahwa rule berlaku untuk semua profil. Klik Next
11. Buatlah nama untuk firewall rule yang Anda buat kemudian klik finish

11

Apabila dapat menambahkan IP yang di block dengan cara masuk ke tab Scope dan tambahkan IP pada bagian Remote IP address.

Untuk langkah-langkah untuk membuat whitelist rule akan dibahas pada tulisan selanjutnya yaitu Tips Memblokir Alamat IP dari Cloud Server (Whitelist Rule). Semoga bermanfaat. 🙂

 

Tips Meningkatkan SEO dan Pagerank Blog dengan Widget

Saat ini blogging mungkin sudah menjadi hobi bagi sebagian orang termasuk saya sendiri. Dengan blogging kita dapat menulis pengalaman pribadi maupun menulis ke dalam blog, bahkan blogging juga dapat digunakan untuk mencari penghasilan tambahan dengan memasang iklan-iklan di halaman blog.

Nah agar banyak pengunjung ke blog kita, maka kita harus mempercantik tampilan halaman blog dengan widget-widget yang menarik agar tidak terkesan kaku. Selain untuk mempercantik tampilan, widget dapat digunakan untuk mengajak orang agar bekerja sama/refferal/reseller. Ada juga widget yang berisi kode-kode tertentu untuk meningkatkan kualitas blog atau website secara umum, dalam hal ini adalah SEO dan Pagerank.

Lalu bagaimana cara menambahkan widget ke dalam blog kita? Mudah. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat widget atau gadget:

  • Login ke blog.
  • Kemudian pilih menu Layout atau Tata Letak

layout

  • Maka akan tampil pop up yang berisi widget-widget. Misalnya kita ingin menambahkan gambar pada halaman blog kita, maka pilihlah widget ‘Image’.

image

  • Isilah Title, Caption dan link gambar. Misalnya judul atau title gambar kita adalah ‘Gambar’, kemudian Captionnya adalah ‘Jaringan Hosting’ dan linknya diisi dengan ‘http://www.microsoft.com/web/hosting/HostingProvider/Details/950’. Link disini dapat membantu meingkatkan pagerank blog kita karena saat pengunjung meng-klik gambar itu, browser akan mengalihkan ke alamat link yang kita sisipkan. Contohnya sebagai berikut:

 image

  • Klik tombol Save atau Simpan, maka widget gambar akan muncul pada halaman blog kita.

Mudah bukan? Selamat mencoba. 🙂