Cara Ampuh Promosi di Social Media

Growth Hacking Tactics : Influencer

Kini Social Media menjadi tools untuk membantu memajukan bisnis semua orang. Bahkan social media bisa juga sebagai alat kampanye politik,  dari anak-anak sekolah, toko kecil menengah, dan bahkan Ppresiden. Menggunakan media social  untuk berbagi ide, mempromosikan produk, dan menghubungkan orang. Kami telah menemukan bahwa ada beberapa faktor kunci untuk berbagi, mempromosikan, dan menghubungkan orang berhasil di media sosial. Berikut adalah beberapa saran yang dapat Anda mulai menggunakan untuk meningkatkan sosial media dan strategi promosi blog saat ini Konten Yang Menarik! Memiliki konten yang baru, unik, dan menarik sering mendapat keterlibatan menakjubkan, tapi ada cara lain untuk menyediakan konten yang orang akan ingin melihat dan tertarik. Menciptakan konten yang relevan dengan topik saat ini dan tren dapat sederhana jika Anda tahu di mana untuk mencari topik dan ide-ide. Berikut adalah beberapa tempat yang baik untuk memulai:

  • Twitter Advanced Search adalah sumber daya yang besar untuk menemukan pernyataan yang mendukung pada peristiwa saat ini.
  • Trendsmap.com melihat  hashtags apa yang yang tren dan di mana, grafiknya keluar pada peta.
  • Google Trends tidak hanya bagus untuk membandingkan bunga pencarian pada topik, tapi Anda tanpa henti dapat menggulir pada halaman untuk daftar trending artikel.
  • RSS Feed – jika Anda tidak memiliki langganan ke blog untuk penggunaan pribadi Anda, pertimbangkan pengaturan satu untuk mengikuti perkembangan tren topik di niche (s) Anda sangat peduli tentang mempromosikan sosial.

successful-socail-media-campaign

Media sosial Menyukai Gambar

Bukan rahasia, semua orang suka citra yang baik untuk menemani cerita menawan atau artikel. Posting di Facebook yang berisi gambar mendapatkan rata-rata 53% lebih suka, dan 104% lebih komentar. Di Twitter, sebuah platform media sosial didominasi berbasis teks, tweets dengan gambar memiliki dampak yang lebih besar. Gambar di Twitter telah terbukti menyebabkan kenaikan 36% di klik, 31% lebih banyak kunjungan ke artikel terkait, peningkatan 41% dalam retweets, 48% lebih favorit, dan peningkatan mengesankan 55% di lead. Moral dari cerita ini di sini adalah sederhana: menggunakan gambar, terutama ketika mempromosikan blog Anda di media sosial.

Berbagi Informasi

Ada puluhan artikel dan tips tentang cara untuk mempromosikan blog Anda di media sosial, namun saran terbaik datang dari seorang pria yang meninggal sebelum jaringan sosial digital pertama bahkan ada. Dale Carnegie pernah berkata, “Anda dapat membuat teman-teman lainnya dalam dua bulan dengan menjadi tertarik pada orang lain selain Anda bisa dalam dua tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik pada Anda.” Konsep ini bermain keluar dengan sangat baik di media sosial. Cari blogger di ceruk target Anda bahwa Anda dapat berinteraksi dengan – kami akan memanggil mereka tetangga. Baca artikel mereka, menyebutkan jabatan mereka di posting Anda sendiri dengan link untuk itu, terlibat dengan percakapan di komentar. Lebih sering daripada tidak, jenis keterlibatan akan membalas dari waktu ke waktu, dan sebagai bonus, penonton tetangga Anda sekarang diperkenalkan ke tetangga baru (Anda) di blok.

Waktu terbaik untuk media sosial

Tidak semua pasar memiliki audiens yang sama, tapi setiap media platform sosial memiliki waktu yang terbaik dan terburuk untuk keterlibatan. Di bawah ini adalah jam-jam untuk penonton, waktu terbaik untuk keterlibatan, dan kali terburuk untuk memposting. Perlu diingat, waktu terbaik untuk sebagian mungkin bukan waktu terbaik bagi Anda. Pastikan untuk memeriksa analisis Anda pada setiap platform (ex. Facebook Insights) ketika audiens yang unik Anda adalah yang paling terlibat.

Facebook Twitter Google+
3PM Wednesday Best: 1-4PM Weekdays Worst: Weekends, before 8AM, after 8PM
Monday-Thursday 9AM- 3PM Best: Monday-Thursday 1PM- 3PM Worst: Friday after PM, everyday after 8PM
Weekdays 9-10AM Best: Wednesday, 9AM Worst: Weekends, before 8AM, after 3PM

Disamping itu semua socialmedia hanya platform untuk mempromosikan website anda. Yang terpenting adalah kestabilan server pada webiste yang anda punya. Hal itu sangat sensitif karena itu diperlukan hosting terbaik agar website anda selalu up.  Jika anda seorang blogger atau rencana ingin memiliki website dengan wordpress maka anda harus memilih JaringanHosting.com. JaringanHosting adalah penyedia hosting wordpress indonesia. Kami percaya pada komitmen kami kepada pelanggan kami dan karenanya memastikan bahwa kami memberikan Anda layanan hosting terbaik seperti layanan hosting WordPress. JaringanHosting.com adalah penyedia hosting wordpress terbaik saat ini. Layanan kami mendukung penuh mulai dari instalasi hingga setup. Mulai Rp.40.000,-/bulan untuk anda dapat memulai blogging di wordpress.

 

8 Tips E-mail Marketing untuk Bisnis Anda

“Jumlah pengguna E-mail hampir tiga kali lebih banyak dari pengguna Facebook + Twitter”.

Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, E-mail Marketing tidak hanya penting, tapi harus menjadi taktik utama yang dibangun ke dalam rencana pemasaran setiap organisasi. Dalam artikel ini tim JaringanHosting.com akan membahas 8 tips yang harus Anda pikirkan dan terapkan dalam praktik E-mail Marketing untuk bisnis Anda.

8 Tips E-Mail Marketing untuk Bisnis di Indonesia

 

Strategi Email Marketing

Strategi Email Marketing

1. Kirim E-mail yang Tepat kepada Orang yang Tepat pada Waktu yang Tepat

Tidak setiap email akan menjadi relevan untuk semua orang dalam database Anda. Pastikan Anda telah membuat segmentasi yang tepat untuk sasaran E-mail marketing Anda. Coba juga untuk mengirimkan e-mail dalam waktu yang berbeda-beda untuk mengetahui efektivitas E-mail Marketing Anda.

2. Tahu tujuan Anda

Memahami tujuan utama dari E-mail Marketing ini perlu Anda ketahui. Untuk apa Anda mengirimkan E-mail pada target market Anda? Apakah hanya untuk menyampaikan news-letter, atau untuk membuat target market Anda mengetahui “keberadaan” bisnis Anda? Dengan mempelajari tujuan Anda, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

3. Pastikan email Anda memberikan informasi yang berharga

Setiap E-mail yang Anda kirimkan, tentu Anda akan berharap si penerima E-mail itu untuk membaca isinya kan? Jika iya, maka kewajiban Anda lah yang harus membuat konten E-mail dengan sarat informasi berharga yang ingin Anda bagikan pada target market Anda. Jika 1 kali saja E-mail Anda tidak memuat informasi, maka akan dianggap “E-mail Sampah” untuk selamanya.

4. Sertakan panggilan untuk bertindak (CTA)

Pastikan email Anda memiliki CTA jelas dan persuasif. Membuatnya mudah bagi orang untuk mengambil tindakan yang Anda ingin mereka untuk mengambil, seperti untuk mendaftar untuk percobaan gratis, mengisi formulir untuk mendapatkan panduan pelengkap atau menghubungi nomor tertentu.

5. Buat E-mail dengan Subjek Menarik

Banyak orang akan memutuskan apakah atau tidak untuk membuka email hanya dengan melihat baris subjek. Karena itu hal pertama yang orang lihat, itu jelas sangat penting. Pastikan untuk membuat baris subjek Anda menarik dan tetap pendek dan manis (di bawah 50 karakter). Sebuah baris subjek yang efektif menawarkan sesuatu yang bernilai untuk penerima Anda dan memanggil rasa keingintahuan, kepentingan atau kegembiraan.

6. Pastikan email Anda eye-catching

Pastikan E-mail Anda diformat dengan baik dan eye-catching. Tuliskan hanya  poin-poin yang diperlukan, menyisipkan gambar, menggunakan format tulisan yang menyenangkan, dan warna-warna yang tidak membosankan, tapi juga tidak mencolok. Ini akan membuat penerima E-mail mau membaca isi E-mail Anda.

7. Pastikan E-mail yang Anda kirimkan Mobile Friendly

Menyadari bagaimana email Anda lebih banyak ditampilkan pada smartphone, pastikan konten E-mail Anda tidak terlalu berat dan bisa ditampilkan dengan sangat baik di smartphone. Jangan gunakan format e-mail dengan banyak kolom dan banyak gambar.

Strategi dan Tips Mailchimp

Strategi Email Marketing dengan MailChimp

8. Pantau Hasil Optimalisasi E-mail Marketing Anda

Setelah Anda mengirimkan banyak E-mail pada banyak pengguna, pantau terus efek yang ditimbulkan. Apakah ada peningkatan traffic atau jumlah pembelian pada bisnis Anda? Anda bisa menggunakan MailChimp (untuk E-mali Blast dan sekaligus Report nya) atau Anda bisa melihat perkembangan visitor di Google Analytics. Jika Anda masih cukup baru dalam mencoba E-mail Marketing dan tidak memiliki database yang valid, mungkin Anda bisa mencoba untuk menggunakan jasa E-mail Marketing yang banyak ditemui belakangan ini.

Nah sekian 8 Tips E-mail Marketing untuk Bisnis di Indonesia dari tim JaringanHosting.com

Semoga bermanfaat 😀

 

 

Cek Jumlah Visitor Web dengan Google Analytics

Mengetahui bagaimana audiens Anda berinteraksi dengan situs web Anda sangat penting untuk kesuksesan Anda. Cara terbaik untuk mengetahui audiens Anda adalah melalui statistik traffic dan Google Analytics menyediakannya secara GRATIS. Dalam artikel ini, tim JaringanHosting.com telah merangkum poin-poin apa saja yang menyebabkan Google Analytics wajib menjadi sahabat para Blogger.

Google Analytics

Google Analytics

Mengapa Google Analytics Penting untuk Blogger?

Google Analytics memungkinkan Anda untuk mengetahui berbagai hal tentang traffic pada website Anda, diantaranya yaitu :

  1. Siapa yang Mengunjungi Situs Anda

Google Analytics akan member Anda data mengenai lokasi geografis audiens Anda, browser yang digunakan oleh audiens untuk mengunjungi situs Anda dan banyak informasi penting lainnya seperti: resolusi layar, dukungan JavaScript, dukungan Flash, bahasa dan banyak lagi.

Data ini sangat berguna dan dapat membantu dalam berbagai cara. Ketika Anda akan merombak website, Anda dapat menggunakan data pengguna untuk memastikan bahwa situs Anda akan kompatibel dengan audiens Anda. Jika sebagian besar pengguna Anda tidak memiliki dukungan Flash, maka Anda harus menghindari menambahkan elemen flash dalam situs Anda. Jika sebagian besar pengguna masih memakai resolusi layar 1280px maka pastikan bahwa desain Anda kompatibel dengan resolusi mereka atau lebih kecil.

  1. Apa yang mereka lakukan ketika mereka berada di situs web Anda

Anda dapat melacak artikel mana yang paling disukai oleh audiens, berapa lama mereka tinggal di website Anda, dan seperti apa tingkat Bounce Rate yang terjadi di website Anda. Dengan menggunakan informasi ini, Anda dapat menurunkan tingkat bouncing dengan merombak landing page atau meningkatkan kualitas konten yang Anda buat.

  1. Kapan mereka mengunjungi situs web Anda

Dengan melihat waktu saat terjadi Traffic yang paling padat, Anda dapat memilih strategi waktu ketika Anda akan mempublikasikan posting Anda. Jika ternyata “jam padat lalu lintas” terjadi ketika Anda sedang tidak bisa publish konten secara konsisten, maka Anda bisa mengatur jadwal untuk itu.

  1. Darimana Mereka Mengetahui Situs Web Anda

Google Analytics menunjukkan darimana pengguna sampai ke website Anda (misalnya: Search Engine, Link Direct, Referral link, Social Media, atau dari situs lain).

Hal ini juga menunjukkan berapa persentase pengunjung Anda yang berasal dari masing-masing sumber tersebut. Google Analytics memberikan rincian dari masing-masing kategori. Misalnya jika kategori yang memiliki sumber terbanyak adalah Search Engine, berarti user yang mengunjungi website Anda mendapat link ke website Anda dari emsin pencari (tidak hanya Google, tapi juga Ask, Bing, Yahoo, dll).  Jika sumber rujukan utama Anda adalah twitter, maka Anda harus memiliki konten twitter eksklusif untuk membuat follower twitter Anda merasa istimewa. Jika sumber rujukan utama Anda adalah situs eksternal, maka Anda sebaiknya memaksimalkan itu dengan banyak melakukan Guest Posting atau Forum Crawling.

Dengan fitur ini, Anda bisa menyusun strategi untuk menyebarkan link website Anda melalui jaringan mana saja.

Traffic Pengunjung via Google Analytics

Traffic Pengunjung via Google Analytics

  1. Bagaimana mereka berinteraksi dengan konten situs Anda

Google Analytics menunjukkan bagaimana pengguna Anda berinteraksi dengan konten situs Anda. Ini menunjukkan sejauh mana user mengklik link pada situs yang Anda.

Dengan melihat aktivitas interaksi dari user, Anda dapat menyusun strategi konten yang baik, dengan sasaran tema atau topic konten yang paling banyak disukai oleh user.

Web Anda Pelan? Temukan Solusinya disini

Web Anda Pelan? Temukan Solusinya disini

  1. Google Analytics – Anywhere, Anytime

Sama seperti slogan dari Google Analytics – Anywhere, Anytime . Anda akan diberi kemudahan mengakses halaman Google Analytic Anda darimana saja karena Google Analytics bisa dimuat dengan baik di smartphone maupun tablet. Jadi Anda selalu bisa memonitor traffic pengunjung di website Anda kapan saja, di mana saja.

Dengan begitu banyak keuntungan yang ditawarkan oleh Google Analytics, maka tim JaringanHosting.com sangat merekomendasikan Anda sebagai seorang blogger, ataupun seorang pebisnis online yang telah memiliki website untuk segera menggunakan Google Analytics.

Semoga selalu bermanfaat 😀

Baca Juga : Tips Memaksimalkan Organic Search 

 

Growth Hacking Tactics 14 : Member Get Member dengan Program Afiliasi

Setelah kita membahas tentang Growth Hacking Tactics 13 : Trik untuk Posting Hot News , tim JaringanHosting.com akan kembali melanjutkan tips Growth Hacking selanjutnya.

Growth Hacking Tactics 14 akan membahas  tentang sebuah strategi marketing online yang mulai banyak diterapkan saat ini, yaitu :

Member Get Member

Member Get Member adalah sebuah teknik online-marketing yang bertujuan untuk menambah jumlah penjualan dengan promosi terselubung. Dalam praktiknya, begitu banyak situs online yang menjual baik itu produk atau jasa yang telah sukses besar dengan taktik ini.

Taktik Member Get Member ini sangat bervariasi, namun umumnya dikemas dalam bentuk program afiliasi atau referral program. Dengan menggunakan taktik Member Get Member, user yang mengunjungi sebuah website, dan melakukan sign up akan semakin bertambah.

Ditambah 1 keuntungan lain, yang melakukan teknik ini bukanlah Anda sebagai pemilik website, Anda hanya menyediakan fasilitas bagi user dengan program referral atau afiliasi, dan selamanya Anda akan mendapat keuntungan jika user Anda bergabung dalam program tersebut.

Bagaimana Cara Kerja Taktik Member Get Member ?

Member Get Member

Member Get Member

Seperti yang telah digambarkan di skema di atas, seperti itu cara kerja Member Get Member, intinya user akan mengajak user lain untuk sign up maupun melakukan pembelian, tergantung konsentrasi bisnis dari web itu.

Cara Kerja Member Get Member (program Referral dan Afiliasi) :

  1. Seorang user A melakukan registrasi / sign up di website Anda. Jenis website tidak pernah dibatasi, meskipun biasanya memang website dengan konsentrasi bisnis “menjual” . Website yang paling banyak ditemukan memakai taktik ini adalah website e-commerce, website penyedia layanan digital, dan website trading.
  2. Setelah user A melakukan registrasi / sign up di website Anda, selanjutnya user A akan diminta merekomendasikan atau member referensi tentang website Anda pada temannya. Biasanya user akan mendapat sebuah link untuk website Anda, yang bisa user A sebarkan di mana saja terserah pada user itu sendiri.
  3. Jika ada seorang user lain, atau beberapa user yang ikut melakukan registrasi dari link yang disebar oleh user A, maka sebagai feedbacknya adalah user A akan mendapat reward, dan reward ini berbeda-beda bentuk dan jumlahnya. Untuk website e-commerce, biasanya reward bisa berupa voucher diskon, dan untuk beberapa website trading, reward berupa cash atau komisi.

Growth Hacking Tactics dengan metode Member Get Member ini sangat efektif, karena semua user suka sekali mendapat reward dari Referral Program / Affiliate Program.

Web Anda Pelan? Temukan Solusinya disini

Web Anda Pelan? Temukan Solusinya disini

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mencoba?

Sekian tips Growth Hacking Tactics 14 tentang Skema Member Get Member  dari tim JaringanHosting.com , semoga bermanfaat 😀

RELATED POSTS :

 

ASP.NET MVC 5.0 Hosting Tutorial – JaringanHosting.com :: 4 Tahap Sederhana dalam Membangun Aplikasi ASP.NET MVC 5.0

Bagi Anda sekalian yang masih pemula dalam dunia hosting, artikel kali ini diharapkan dapat membantu Anda dalam membangun aplikasi ASP.NET MVC 5.0. Seperti yang telah diketahui, Model-View-Controller (MVC) merupakan pola perangkat lunak untuk mencapai isolasi antara komponen aplikasi yang berbeda. MVC terdiri dari pola yang memebntuk Model-View dan Controller yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Model: representasi dari struktur data dalam sebuah sumber data misalnya Database.
  • View: user interface atau model yang disajikan bagi pengguna akhir.
  • Controller: menerjemahkan masukan dari user ke dalam tindakan yang membentuk sebuah model serta mempersiapkan tampilan yang sesuai dengan tanggapan tersebut.

Terdapat pemisahan yang jelas antara logika operasi dan user interface merupakan salah satu syarat yang perlu dicapai oleh aplikasi perangkat lunak (terutama aplikasi berbasis web). Oleh karena itu, Anda dapat mencapai persyaratan ini dengan menggunakan desain MVC (Model View Controller) yang membuat aplikasi Anda lebih fleksibel untuk dirubah.

Banner-JH

ASP.NET MVC sendiri merupakan kerangka kerja berdasarkan pola MVC (Model View Controller) yang didesain untuk membangun aplikasi web. Saat ini, Microsoft telah merilis versi baru dari kerangka kerja MVC  yang dinamakan MVC 5.0. MVC 5.0 diperkaya dengan fitur-fitur baru  yang mampu melengkapi fitur-fitur yang telah ada sebelumnya. Untuk implementasi MVC 5.0, saya akan menggunakan Visual Studio Express 2013 for Web dan Anda akan ditunjukkan beberapa tahap untuk membangun aplikasi ASP.NET MVC 5.0 yang sederhana.

1. Membuat MVC 5.0 project pada Visual Studio 2013

  • Buka aplikasi Visual Studio Express 2013 for Web dan buat “New Project” dengan mengklik “File -> New Project.”
  • Pilih template “ASP.NET Web Application” seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Namakan project Anda sebagai “MyFirstMVC5App”, lalu pilih lokasi file dan tekan tombol “OK”.

NewProject1

  • Pada kotak dialog berikutnya, pilih “MVC” sebagai template kemudian tekan tombol “OK”.

NewProject-MVC

 

  • Sebuah proyek ASP.NET MVC 5.o yang baru telah dibuat sebagai berikut. Anda dapat dengan mudah menemukan “Controller”, “Model” dan “Tampilan” folder dalam explorer.

New Project Welcome Page

2. Mempersiapkan sebuah Model

  • Dalam rangka mempersiapkan model, klik kanan pada “Model” folder dan pilih “Add”, kemudian “Class”.
  • Namakan class sebagai “Employee.cs”.

PrepareModel

 

  •  Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa “Model” adalah representasi dari struktur data dalam sebuah sumber data, sehingga Anda bisa berasumsi bahwa “Employee” class merupakan tabel Karyawan di database dengan kolom sebagai “EmpID”, “EmpFirstName”, “EmpLastName” dan sebagainya.

3. Tambahkan sebuah Controller

  • Untuk menambahkan controller pada project, klik kanan pada folder “Controller”, pilih “Add”, kemudian klik “Controller”.
  • Pada dialog “Add Scaffold”, pilih “MVC 5 Controller – Empty” and tekan tombol “Add” sebagi berikut:

AddScaffold

AddController

  • Namakan controller sebagai “EmployeeController” dalam dialog berikutnya dan tekan “Add”. Sebuah controller baru akan ditambahkan ke  folder “Controller”. Kode controller yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Ada beberapa hal penting yang perlu Anda pahami, yaitu:

  • EmployeeController mewarisi dari kelas dasar Controller yang memiliki metode bernama Index (). Metode Indeks () ini akan menjadi metode standar t ketika mengakses controller sebagai (http: // localhost: xxxx /Employee /).
  • Dalam rangka untuk menghasilkan respon HTML, metode Index () menggunakan tampilan template yang diwakilkan dalam bentuk kode sebagai “return View ();”
  • Setelah kita membuat controller, sebuah folder baru akan dibuat dalam “Views” yang disebut sebagai “Employee”.

4. Tambahkan View

  • Yang terakhir, untuk menambahkan tampilan, klik kanan pada folder “Employee” seperti di bawah ini, pilih “Add”, kemudian “MVC 5 View Page (Razor)”. Tentukan nama untuk tampilan misalnya “Indeks” sebagai berikut:

AddView

  • Sebuah file baru dengan nama “Index.cshtml” akan ditambahkan sebagai “Views> Employee” folder. Saya mencoba untuk menambahkan teks sample untuk halaman ini seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

Viewcshtml

Sekarang, kita sudah selesai menciptakan aplikasi ASP.NET MVC 5.0 sederhana. Untuk menjalankan aplikasi, klik CTRL + F5. Hasilnya akan tampil sebagai berikut:

Output

Sekarang coba ubah URL dalam browser (http://localhost:11517/Employee/) dan tekan enter, kemudian akan didapatkan output yang selalu sama. Sudah jelas disini bahwa request telah diset oleh controller, dalam kasus ini yaitu EmployeeController dan kontroler tersebut membuat View (Index.cshtml yang telah dibuat dalam folder Views-> Employee) yang dapat terlihat oleh Anda di browser.

Sekian tahap-tahap dalam membangun aplikasi ASP.NET MVC 5.0 menggunakan Visual Studio 2013 for Web yang dapat saya bagikan untuk Anda. Semoga Anda berhasil! Untuk urusan ASP.NET MVC 5.0 Hosting, JaringanHosting.com menyediakan paket ASP.NET MVC 5.0 yang terbaik, terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Tim JaringanHosting.com yang handal dan berpengalaman akan selalu melayani dengan hasil yang sangat memuaskan.

 

ASP.NET Hosting Tutorial – JaringanHosting.com :: Cara Menggunakan Fitur “Bundling and Minification” pada ASP.NET 4.5

Pada artikel kali ini, saya akan membagikan kepada Anda sekalian mengenai cara menggunakan Fitur “Bundling and Minification” yang terdapat pada ASP.NET 4.5. Seperti yang telah diketahui, kinerja aplikasi web Anda memiliki dampak yang besar pada user web Anda. Jika aplikasi web Anda lambat, jelas user akan berpaling untuk menggunakannya. Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap kinerja sebuah situs web. Beberapa hal penting tersebut  mencakup jumlah permintaan yang dikirim dari browser ke server dan ukuran respon setiap permintaan. Fitur optimasi baru yang ditambahkan pada ASP.NET 4.5 menyediakan cara yang rapi untuk menggabungkan serta mengkompres JavaScript dan CSS file untuk mengatasi permasalahan yang sebelumnya telah dibahas. Artikel ini menunjukkan bagaimana fitur bundling and minification dari ASP.NET dapat dimanfaatkan dalam aplikasi web Anda.

Standar Bundling and Minification

ASP.NET 4.5 menyediakan dukungan inbuilt untuk menggabungkan dan memperkecil file. Fungsi inti bundling dan minification ditemukan di System.Web.Optimization namespace. Jika Anda membuat proyek yang ASP.NET baru, Anda akan menemukan baris kode berikut dalam file Global.aspx:

Seperti yang Anda lihat, event handler Application_Start berisi panggilan ke RegisterTemplateBundles (), metode yang melakukan standar bundling dan minification untuk Anda. Agar standar bundling dan minification bekerja, Anda perlu menentukan URL dari JavaScript dan CSS file yang sedikit berbeda.

Perhatikan tag <script> tag di atas dengan hati-hati. Alih-alih menentukan tag <script> per file hanya ada satu tag <script> dan atribut src adalah dalam bentuk <script_folder_path> / js. Konvensi penamaan ini memberitahu ASP.NET bahwa semua * Js file dari folder Scripts harus dibundel atau digabungkan bersama-sama dan diperkecil. Jika Anda mengamati permintaan di Chrome Developer Tools, Anda akan menemukan hanya satu entri untuk file JavaScript seperti ini:

Minification_image002

Coba perhatikan ukuran download konten dan bandingkan dengan ukuran gabungan dari file individual.

Untuk file CSS, Anda dapat menggunakan <css_folder_path> / css di <link> tag.

Meskipun sintaks yang ditunjukkan di atas bekerja seperti yang diharapkan tetapi ada kelemahan kecil jika diperhatikan. Katakan jika Anda merujuk JavaScript dan CSS file dalam pandangan Anda menggunakan sintaks di atas dan aplikasi web Anda mulai melayani permintaan. Beberapa waktu kemudian Anda memperbarui beberapa ini JavaScript dan CSS file. Tentu, Anda mengharapkan script baru ini akan berjalan. Namun, file sebelumnya mungkin telah di-cache oleh browser atau server proxy. Karena URL ke file yang sama (src = “../../ Script / js” dan href = “../../ Content / css”), maka tidak ada cara untuk browser untuk mendeteksi apakah file telah diubah atau tidak. Untuk memperbaiki masalah disarankan untuk menggunakan sintaks berikut:

Metode ResolveBundleUrl () menerima jalur virtual folder yang berisi skrip atau CSS file. Metode ini tidak hanya menghasilkan URL untuk src dan atribut href tetapi juga menambahkan tanda string unik dalam string. Token ini berubah ketika file berubah, sehingga memastikan URL unik untuk file yang berubah. Gambar berikut menunjukkan bagaimana token string yang ditambahkan dalam string:

Minification_image003

Kostumisasi Bundling and Minification

Pada suatu saat mungkin mekanisme bundling standar tidak memenuhi kebutuhan Anda. Sebagai contoh, Anda mungkin memiliki sepuluh file JavaScript dalam sebuah folder dan Anda yang ingin membundel file tersebut dalam dua bundel terpisah yang terdiri dari lima file masing-masing pada sebuah bundel. Atau Anda mungkin ingin untuk membundel file dalam urutan tertentu berdasarkan dependensi mereka. Kustomisasi seperti itu sangat mungkin dilakukan melalui Bundle class. Kode akan ditambahkan ke event handler Application_Start dan menunjukkan bagaimana kelas Bundle dapat digunakan:

Kode di atas menciptakan bundel baru untuk virtual path ~ atau MyScripts. Kemudian memanggil AddFile () untuk menambahkan file script khusus. Akhirnya, bundel baru yang dibuat akan ditambahkan ke koleksi Berkas. Untuk merujuk pada bundel baru yang Anda buat, maka disarankan menggunakan sintaks berikut:

Selain menciptakan kostumisasi bundel seperti yang ditunjukkan di atas, Anda juga dapat menyesuaikan proses bundling dan minification keseluruhan. Untuk melakukannya, Anda perlu membuat kelas kustom yang mengimplementasikan IBundleTransform interface. Kemudian Anda perlu untuk mengimplementasikan Proses () dalam IBundleTransform interface dan menulis logika pengolahan kustom. Kode berikut menunjukkan implementasi sederhana dari interface IBundleTransform yang menambahkan pemberitahuan hak cipta dengan isi paket/bundel:

Kode di atas menciptakan kelas MyBundleTransform, yang mengimplementasikan interface IBundleTransform. Proses () menerima dua parameter yaitu. a BundleContext dan BundleResponse. Proses ()  kemudian menambahkan pemberitahuan hak cipta di atas isi bundel dan kemudian kembali memberikan Content property. Anda juga bisa mengelola file bundel individu Anda menggunakan respons File property.

Untuk menggunakan MyBundleTransform class, Anda perlu mengubah Application_Start event handlersebagai berikut:

Seperti yang Anda lihat, bundel baru telah selesai dibuat seperti sebelumnya, umpamanya MyBundleTransform class dilewatkan sebagai parameter kedua konstruktor. Jika Anda amati script yang dihasilkan dalam Developer Tools Chrome, Anda akan menemukan baris “copyright” ditambahkan di bagian atas:

Minification_image004Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, fitur bundling and minification merupakan fitur baru yang ditambahkan dari ASP.NET 4.5 yang memudahkan untukAnda untuk membundel atau menggabungkan JavaScript dan CSS file, dengan demikian hal tersebut dapat meningkatkan kinerja keseluruhan aplikasi web Anda. Untuk memanfaatkan fitur bundling and minification, yang Anda butuhkan adalah menentukan URL script dan CSS file dengan cara tertentu. Setelah konvensi penamaan ini, otomatis bundel semua JavaScript dan CSS file dari folder akan berfungsi sebagai satu permintaan. Anda juga dapat menyesuaikan proses bundling menggunakan Bundle class dan IBundleTransform interface.

Bagaimana? Apakah Anda sudah berhasil melakukan bundel terhadap file Anda menggunakan Fitur “Bundling and Minification” yang terdapat pada ASP.NET 4.5? Semoga artikel ini bermanfaat.

 

ASP.NET Hosting Indonesia – JaringanHosting.com :: Cara Memblokir Bots dan Spiders dengan Request Filtering

Hal ini mungkin sering dikatakan oleh banyak orang, jika Anda tidak menginginkan tulisan atau konten Anda dicuri, maka jangan pernah mempublikasikan tulisan Anda tersebut di internet. Karena internet telah menjadi integral dari kehidupan kita, dan jika kita tidak memposting apapun yang telah kita buat di blog, forum atau situs web maka tidak akan ada orang yang mengetahui tentang apa yang telah kita buat. Dalam kata lain jika Anda telah membuat sesuatu lalu Anda hanya menyimpannya tanpa pernah mempublikasikannya di internet maka tidak ada satu pun orang yang tahu.

google-analytics-bot-spider-filter

Apa yang telah kita bahas diatas memiliki hubungan dengan apa isi artikel yang akan saya uraikan. Adalah robot indexing programs, crawler dan spiders. Sebuah rogram-program kecil yang berkerumun keluar ke Internet untuk mencari setiap situs web, caching dan me-logging informasi situs web ke dalam database mereka. Sering dibuat oleh mesin pencari untuk membantu halaman indeks, mereka berkeliaran internet dengan bebas dan merangkak semua situs web sepanjang waktu.

Biasanya ini merupakan bagian yang bisa diterima di internet, tetapi beberapa mesin pencari yang begitu agresif dapat meningkatkan konsumsi bandwidth. Dan beberapa bot berbahaya, contohnya mencuri foto dari situs web atau alamat email sehingga mereka dapat melakukan spam. Cara termudah untuk memblokir bot ini adalah dengan membuat file robots.txt sederhana yang berisi petunjuk untuk memblokir bot:

Namun, ada beberapa hal yang salah dengan pendekatan ini. Salah satunya adalah bahwa bot masih bisa meng-hits situs, Anda bisa mengabaikan untuk membuat file robots.txt Anda dan keinginan Anda untuk tidak diindeks.

Tapi ada kabar baik. Jika Anda berada di sebuah server IIS 7, Anda memiliki alternatif lain. Anda dapat menggunakan RequestFiltering setting yang disediakan pada IIS 7. Bekerja pada sebagian tingkat yang lebih tinggi dari layanan web dan tidak dapat dilewati oleh bot.

Untuk setup nya cukup sederhana, dan cara termudah dan tercepat untuk memulai Rule ReqestFiltering Anda adalah memberi kode ke dalam file web.config aplikasi Anda. Unsur RequestFiltering berjalan di dalam elemen <system.webServer> <security>. Jika Anda tidak memiliki ini dalam file aplikasi web.config Anda, maka Anda harus membuatnya. Setelah itu yang harus Anda lakukan adalah menciptakan skema ini untuk setup rules RequestFiltering Anda.

Anda dapat menamakan pengaturan filtering dengan nama apa pun yang Anda ingin dan di elemen  “requestHeader” Anda perlu memastikan bahwa Anda mendefinisikan “User-Agent.” Dalam elemen “add string” Anda harus menentukan nama User Agent . Dalam contoh ini saya set ke YandexBot yang mem-block mesin pencarian yang berasal dari Rusia. Anda juga dapat memblokir mesin pencari seperti Googlebot atau BingBot.

Jika Anda ingin melihat apakah pengaturan ini berhasil memblokir bot, Anda akan perlu untuk men-download log HTTP dari server dan menguraikannya untuk mencari header User-Agent. Jika Anda scroll ke kiri dan menemukan header SC-Status (kode status) Anda akan melihat respon 404 HTTP. Selain header juga akan membawa sc-substatus yang akan menjadi kode substatus ke kode respon HTTP primer.

Berikut adalah daftar kode substatus potensial Anda mungkin Anda lihat ketika Anda mengatur RequestFiltering Anda.

spiders

 

Saran dari saya, sebelum Anda melakukan ini seharusnya Anda harus memikirkan hal ini untuk keseluruhan apa yang akan terjadi. Karena jika Anda melakukan hal ini, ini akan berpengaruh untuk keseluruhan website Anda. Karena akan memberikan banyak perubahan yang akan Anda rasakan sendiri. Pelajari semua dengan seksama dan Anda harus mengerti apa tujuan Anda untuk melakukan semua hal ini.  Sebelumnya saya juga pernah memposting artikel mengenai Cara Mencegah Serangan SQL Injection dengan ASP.NET. Semoga bermanfaat

 

ASP.NET Hosting Indonesia – JaringanHosting.com :: URL Rewriting dengan ASP.NET

URL Rewriting atau bisa juga kita sebut penulisan ulang atau pergantian URL pada situs kita. URL Rewriting terkadang dilakukan untuk beberapa tujuan diantaranya, untuk alasan security dan juga SEO. Jika membahas tentang SEO, Rewriting URL juga merupakan cara yang lumayan efektif untuk meningkatkan pengunjung blog Anda. Tapi kali ini kita tidak akan membahas tentang SEO, melainkan membahas technical mengenai URL Rewriting menggunakan ASP.NET. Pada artikel sebelumnya saya telah membagikan tentang Cara Mengintegrasikan Pembayaran via Credit Card Dengan ASP

Perfect-Domain-Name

Contoh Skenario URL Rewriting

Untuk tujuan posting blog ini, saya akan menganggap kita sedang membangun sebuah situs e-commerce yaitu halaman katalog, Dan kategori produknya telah kita tetapkan (misalnya: buku, video, CD, DVD, dll ).

Mari kita asumsikan bahwa kita awalnya memiliki halaman yang disebut “Products.aspx” yang mengambil nama kategori sebagai querystring argumen, dan menyaring produk yang sesuai. URL yang sesuai dengan halaman Products.aspx terlihat seperti ini:

Kita menggunakan QueryString untuk mengekspos setiap kategori, selanjutnya kita memodifikasi aplikasi sehingga setiap kategori produk tampak seperti URL unik yang baik untuk search engine, dan memiliki keyword kategori yang tertanam di URL yang sebenarnya. Saya akan menjelaskan tutorial ini dengan lebih dari 4 pendekatan yang berbeda yang kita bisa ambil untuk keseluruhannya.

Pendekatan 1: Gunakan Request.PathInfo Parameter querystrings

Pada pendekatan pertama saya akan menunjukkan untuk tidak menggunakan URL Rewriting sama sekali, dan sebagai gantinya menggunakan fitur yang sedikit diketahui dari ASP.NET – Request.PathInfo property. Untuk membantu menjelaskan kegunaan dari properti ini, pertimbangkan skenario URL di bawah ini untuk toko e-commerce kita:

Satu hal yang akan Anda lihat dari URL di atas  bahwa URL tersebut tidak lagi memiliki nilai-nilai Querystring, bukan nilai parameter kategori yang ditambahkan ke URL sebagai Trailing /param value  setelah nama Products.aspx  sebagai halaman handler. Sebuah crawler search engine otomatis kemudian akan menafsirkan URL ini sebagai tiga URL yang berbeda, dan bukan sebagai satu URL dengan tiga nilai input yang berbeda (mesin pencari mengabaikan ekstensi nama file dan hanya memperlakukannya sebagai karakter lain dalam URL).

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana Anda menangani skenario yang ditambahkan di parameter ini dalam ASP.NET. Kabar baiknya adalah bahwa hal itu cukup sederhana. Cukup menggunakan Request.PathInfo property , yang akan segera mengembalikan konten setelah bagian products.aspx dari URL. Jadi untuk URL di atas, Request.PathInfo akan kembali “/ Buku”, “/ DVD”, dan “/ CD” (dalam kasus Anda bertanya-tanya, properti Request.Path akan kembali menjadi “/products.aspx”).

Anda kemudian dapat dengan mudah menulis fungsi untuk mengambil kategori seperti begitu.

Pendekatan 2: Menggunakan HttpModule untuk menampilkan URL Rewriting

Pendekatan alternatif untuk teknik Request.PathInfo diatas akan mengambil keuntungan dari metode HttpContext.RewritePath () yang disediakan ASP.NET. Metode ini memungkinkan developer untuk secara dinamis menulis ulang jalur pengolahan URL yang masuk, dan ASP.NET untuk kemudian melanjutkan mengeksekusi permintaan menggunakan jalur baru yang ditulis ulang.

Sebagai contoh, kita bisa memilih untuk mengekspos URL berikut untuk publik:

Hal ini terlihat seperti ada tiga halaman terpisah di situs kita dan akan terlihat bagus untuk crawler pencarian. Dengan menggunakan metode HttpContext.RewritePath () kita secara dinamis dapat menulis ulang URL yang masuk ketika mereka pertama kali mengakses server untuk bukan memanggil halaman Products.aspx tunggal yang mengambil nama kategori sebagai Querystring atau parameter PathInfo sebagai gantinya. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan Application_BeginRequest di Global.asax untuk melakukan hal ini:

Kelemahan dari menulis menual kode seperti di atas adalah bahwa hal itu dapat membosankan dan rawan kesalahan. Daripada melakukannya sendiri, saya akan merekomendasikan kepada Anda untuk menggunakan salah satu HttpModules yang sudah dibangun dan tersedia di web secara gratis untuk melakukan pekerjaan ini untuk Anda. Berikut beberapa penyedia yang memberikan layanan gratis yang dapat Anda download dan gunakan saat ini:

  • UrlRewriter.net
  • UrlRewriting.net

Modul ini memungkinkan Anda untuk menerangkan dengan cepat aturan pencocokan dalam file web.config aplikasi Anda. Misalnya, untuk menggunakan modul UrlRewriter.Net dalam file web.config aplikasi Anda untuk memetakan URL di atas ke halaman Products.aspx tunggal, kita hanya bisa menambahkan file web.config ini untuk aplikasi kita dan tidak ada kode lain yang diperlukan :

HttpModule Rewriters URL  di atas juga menambahkan support untuk regular expression dan pola pencocokan URL. Jadi, bukan hanya hard-coding list kategori, Anda bisa menulis ulang aturan seperti di bawah ini untuk secara dinamis menarik kategori dari URL untuk setiap kombinasi “/products/[category].aspx” :

Hal ini membuat akan kode Anda jauh lebih bersih dan super extensible.

Pendekatan 3: Menggunakan HttpModule untuk menampilkan Ekstensi-Less URL Rewriting dengan IIS7

Pendekatan HttpModule untuk skenario di mana Anda menulis ulang URL memiliki ekstensi .aspx, atau ekstensi file lain yang dikonfigurasi untuk diproses oleh ASP.NET. Ketika Anda melakukan konfigurasi ini, tidak ada kustom server yang diperlukan.

Ada saat ketika Anda ingin menulis ulang URL yang memiliki ekstensi non-ASP.NET file (misalnya: .jpg, .gif, atau htm). Sebagai contoh, kita mungkin ingin mengekspos URL ini sebagai halaman katalog publik kita :

Dengan IIS5 dan IIS6, pengolahan URL di atas menggunakan ASP.NET tidak akan mudah untuk kita lakukan. IIS 5/6 membuat kita sulit untuk melakukan penulisan ulang URL pada jenis URL dalam Extensions ISAPI yang diimplementasikan ASP.NET. Sebaliknya Anda perlu melakukan penulisan ulang IIS request pipeline menggunakan ISAPI Filter. Saya akan menunjukkan bagaimana cara untuk melakukan ini pada IIS5/6 dalam Pendekatan 4 bagian di bawah.

Kabar baiknya adalah bahwa IIS 7.0 membuat penanganan jenis skenario yang super mudah. Sekarang Anda dapat melihat HttpModule mengeksekusi apa saja dalam IIS request pipeline, yang berarti Anda dapat menggunakan modul URLRewriter di atas untuk memproses dan menulis ulang ekstensi URL. Di bawah ini adalah cara bagaimana Anda akan mengkonfigurasikan ini dengan IIS7:

Perhatikan “runAllManagedModulesForAllRequests” atribut yang diatur true pada <modules> pada bagian dalam <system.webServer>. Ini akan memastikan bahwa modul UrlRewriter.Net dari Intelligencia, yang ditulis sebelum IIS7 dikirim, akan dipanggil dan memiliki kesempatan untuk menulis ulang semua permintaan URL ke server (termasuk untuk folder). Apa yang benar-benar terlihat keren tentang file web.config di atas adalah bahwa:

  1. Ini akan bekerja pada setiap IIS 7.0. Anda tidak perlu sebagai administrator untuk mengaktifkan apapun pada remote host. Hal ini juga akan bekerja dalam skenario shared hosting.
  2. Karena saya sudah mengkonfigurasi UrlRewriter baik di bagian <HttpModules> dan IIS7 <modules>, saya dapat menggunakan URL yang sama saat Menulis ulang aturan untuk kedua VS web-server serta pada IIS7. Keduanya sepenuhnya mendukung ekstensi URLRewriting. Hal ini membuat pengujian dan pengembangan menjadi sangat mudah.

Pendekatan 4: ISAPIRewrite untuk mengaktifkan Ekstensi URL Rewriting untuk IIS5 dan IIS6

Jika Anda tidak ingin menggunakan IIS 7.0 dalam rangka untuk mengambil keuntungan dari ekstensi URL Rewriting, maka cara terbaik adalah dengan menggunakan ISAPI Filter untuk menulis ulang URL. Ada dua ISAPI Filter yang saya sadari bahwa Anda mungkin ingin menggunakannya:

  • Helicon Tech ISAPI Rewrite: Mereka memberikan ISAPI Rewrite versi produk lengkap hanya dengan $ 99 (dengan trial 30 hari), serta ISAPI Rewrite edisi lite yang bebas.
  • Ionic’s ISAPI Rewrite: Ini bisa Anda download secara gratis

Saya benar-benar tidak punya pengalaman menggunakan salah satu solusi di atas, meskipun saya pernah mendengar hal-hal baik tentang solusi diatas. Scott Hanselman dan Jeff Atwood baru-baru ini keduanya menulis posting blog yang besar tentang pengalaman mereka menggunakan solusi tersebut, dan juga memberikan beberapa contoh tentang bagaimana untuk mengkonfigurasi solusi diatas. Aturan untuk Helicon Tech ISAPI Rewrite menggunakan sintaks yang sama seperti mod_rewrite Apache. Sebagai contoh :

Catatan: Ada satu kelemahan untuk menggunakan filter ISAPI adalah bahwa shared hosting biasanya tidak akan memungkinkan Anda untuk menginstal komponen ini, dan sehingga Anda akan memerlukan sebuah VPS atau server dedicated hosting untuk menggunakannya. Tapi, jika Anda memiliki rencana untuk menggunakan VPS dan Dedicated Hosting yang memungkinkan Anda untuk menginstal ISAPI, itu akan memberikan fleksibilitas maksimum pada IIS5 /6.

Penanganan ASP.NET PostBacks dengan URL Rewriting

Satu hal bahwa orang sering mengalami kendala ketika menggunakan ASP.NET dan Url-Rewriting adalah bahwa mereka harus melakukan dengan penanganan skenario postbacks. Khususnya, ketika Anda menempatkan sebuah <form runat = “server”> kontrol pada halaman, ASP.NET akan secara otomatis menghasilkan default output “action” atribut markup untuk mengarahkan kembali ke halaman itu. Masalah saat menggunakan URL-Rewriting adalah bahwa URL yang <form> kontrol tidak membuat URL asli dari permintaan (misalnya: /produk /buku), melainkan ditulis ulang satu (misalnya:/produk. aspx?kategori= uku). Ini berarti bahwa ketika Anda melakukan postback ke server, URL tidak akan terlihat “bersih”.

Dengan ASP.NET 1.0 dan 1.1, orang sering terpaksa sub-classing <form> kontrol dan menciptakan kontrol mereka sendiri yang benar untuk output tindakan yang digunakan. Akhirnya menjadi sedikit berantakan, karena itu berarti Anda harus memperbarui semua halaman Anda untuk menggunakan bentuk kontrol lainnya, dan kadang-kadang dkita memiliki masalah dengan Visual Studio desainer WYSIWYG.

Kabar baiknya adalah bahwa dengan ASP.NET 2.0, ada trik cleaner yang dapat Anda gunakan untuk menulis ulang “action” atribut pada <form> kontrol. Secara khusus, Anda dapat mengambil keuntungan dari ASP.NET 2.0 Kontrol Adapter arsitektur untuk menyesuaikan rendering dari <form> kontrol, dan menimpa “action” value atribut dengan value yang Anda berikan. Ini tidak mengharuskan Anda untuk mengubah kode apapun di halaman .aspx Anda. Sebaliknya, hanya menambahkan file .browser ke folder /app_browsers Anda yang register kelas Kontrol Adapter digunakan untuk output baru “action” atribut:

step1

Penanganan CSS dan Gambar yang Referensi Benar

Satu hal bahwa kebanyakan orang kadang-kadang mengalami gangguan ketika menggunakan URL Rewriting untuk pertama kalinya adalah bahwa mereka menemukan bahwa gambar dan CSS stylesheet referensi mereka kadang-kadang tampak berhenti bekerja. Hal ini karena mereka memiliki referensi relatif terhadap file-file ini di dalam halaman HTML mereka dan ketika Anda mulai menulis ulang URL dalam aplikasi Anda, perlu menyadari bahwa browser akan sering meminta file dalam tingkat hirarki logis yang berbeda dari apa yang sebenarnya disimpan pada server.

Misalnya, jika halaman /products.aspx kita di atas memiliki referensi relatif terhadap “logo.jpg” di halaman .aspx, tapi diminta melalui url /products/books.aspx, maka browser akan mengirimkan permintaan untuk /produk/logo.jpg bukannya /logo.jpg ketika merender halaman. Untuk referensi file ini dengan benar, pastikan Anda memenuhi syarat root CSS dan Image referensi (“/style.css” bukan “style.css”). Untuk ASP.NET kontrol, Anda juga dapat menggunakan ~ sintaks untuk referensi file dari root aplikasi (misalnya: <asp:image imageurl=”~/images/logo.jpg” runat=”server”/>. Sekian mengenai URL Rewriting dengan ASP.NET Semoga bermanfaat

 

ASP Hosting Indonesia – JaringanHosting.com :: Cara Mengintegrasikan Pembayaran via Credit Card Dengan ASP

Pada artikel sebelumnya kami pernah membagikan Cara Mengintegrasikan PayPal Dengan ASP.NET MVC. Jika sebelumnya mengenai PayPal, di artikel ini saya akan menjelaskan mengenai  Cara mengintegrasikan pembayaran menggunakan credit card ke payment system Anda.  Saya akan menggunakan 2 komponen dari /n software yaitu, IBiz VitalPS Integrator dan IP*Works! 3-D Secure MPI. Pada tutorial ini saya akan menggunakan edisi ASP, Meskipun fungsi ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan edisi NET dalam aplikasi web ASP.NET. Atau menggunakan edisi C++ untuk membuat aplikasi CGI yang bisa dijalankan di server. Selain 2 komponen yaitu IBiz VitalPS Integrator dan IP*Works! 3-D Secure MPI, kita harus membuat akun dengan Visa’s PIT test server, dan juga mendownload dan menginstall beberapa certificates. 

creditcard

Merchant.inc

Untuk membuatnya menjadi sederhana, kita akan membagi file-file yang dibutuhkan menjad 4 bagian terpisah yaitu, Mechant.inc, OrderPage.asp, VerifyEnrollment.asp, ProcessPARes.asp, dan PaymentPage.asp. Kita akan mulai dari Mechant.inc, yang berisi semua pengaturan kita yang akan dimasukkan ke seluruh halaman lain. Dalam file ini, baik itu IBiz VitalPS Integrator dan IP*Works! 3-D Secure MPI harus di inisialisasi dengan data merchant Anda. Dalam tutorial ini kita menggunakan data test account

OrderPage.asp

Halaman ini adalah di mana informasi kartu kredit pelanggan akan dikumpulkan. Pedagang telah lebih dulu memulai akan menghadapi sesuatu yang jauh lebih rumit, tetapi di tutorial ini kita akan kompres ke bentuk yang sederhana. Formulir ini selanjutnya akan dikirim ke halaman VerifyEnrollment.asp kita, di mana komponen 3-D Secure MPI digunakan untuk memverifikasi identitas pemegang kartu. Sebagian besar pedagang harus membuat sedikit perubahan pada halaman order mereka ada untuk menambahkan 3-D secure support. Perbedaannya hanyalah dua halaman menengah. Harap diperhatikan bahwa data berikut ini adalah data uji, dan jumlah yang diindikasikan tanpa titik desimal.

VerifyEnrollment.asp

Setelah pelanggan menekan tombol order, data kartu kredit akan diposting ke halaman VerifyEnrollment.asp. Hal pertama yang kita lakukan di sini adalah menyimpan informasi untuk databese order. Setelah menyimpan info, kita menggunakan komponen 3-D Secure MPI  untuk memeriksa apakah kartu kredit pelanggan terdaftar dalam program Visa Verified By Visa.

 Jika terjadi kesalahan komunikasi dengan Directory Server atau kartu dinyatakan tidak terdaftar, transaksi tersebut harus dilanjutkan secara normal ke Halaman Pembayaran. Catatan bahwa ini benar-benar transparan kepada pelanggan. Jika kartu nya tidak terdaftar di Verified By Visa atau Mastercard SecureCode, transaksi di proses seperti biasa. Namun, jika kartu tersebut terdaftar maka pelanggan akan diarahkan ke situs tertentu di ACSURL property komponen 3-D Secure.

Harap dicatat bahwa di atas kode Javascript, atau sesuatu yang mirip, adalah sesuatu yang penting agar 3-D Secure MPI bekerja. Pelanggan harus diarahkan dari jendela browser sendiri. Pelanggan meninggalkan situs merchant dan pergi ke lokasi yang ditentukan dalam ACSURL property. Setelah pelanggan masukan password untuk kartu kredit, ia akan diarahkan kembali ke TermUrl, yang dalam hal ini adalah “ProcessPARes.asp” file yang berada di server merchant. Merchant data berisi kunci ke dalam database kita untuk memperoleh data transaksi, dan dikirim kembali ke TermUrl setelah pelanggan memasukkan password.

ProcessPARes.asp

Halaman ProcessPARes.asp adalah tempat Access Control Server yang ditunjukkan ke dalam ACSURL property atas posting apakah pelanggan telah dikonfirmasi atau tidak. Pos dari ACS akan mencakup bentuk variabel “Pares” dan “MD”. “Pares” berisi respon yang ditandatangani dan dienkripsi, dan “MD” melewati data merchant yang diperlukan untuk mengambil transaksi dari database merchant. Untuk mengurai paket respon ini, cukup dengan memberikan isi Pares dengan metode CheckAuthenticationResponse. Jika tidak terjadi kesalahan dan AuthenticationStatus property adalah “Y” (dikonfirmasi) atau “A” (upaya otentikasi), maka pelanggan dianggap telah dikonfirmasi . Jika dikonfirmasi, Anda dianggap telah lulus TransactionID property, AuthenticationCAVV, dan AuthenticationECI ke komponen Ibiz VitalPS oVPS agar dianggap memenuhi syarat untuk perlindungan ekstra dan mendapatkan diskon. Jika AuthenticationStatus adalah “N”, Anda TIDAK Di HARUSKAN menyelesaikan transaksi.

PaymentPage.asp

Langkah terakhir adalah PaymentPage.asp. Di sinilah kartu kredit pelanggan sebenarnya dihitung dan dipotong untuk pembayaran. Komponen Vital PS oVPS dibuat pada langkah merchant.inc diatas. Sekarang kita akan menggunakan komponen ini untuk meng-otorisasi kartu pelanggan. Kita hanya akan memuat transaksi dari database, menambahkan 3D Secure XID, ECI, dan CAVV dan berakhir pada penagihan kartu kredit.

Artikel ini menunjukkan bagaimana mengintegrasikan sebuah sistem pembayaran merchant yang sangat sederhana dari awal. Namun, 3-D Secure MPI dan Ibiz VitalPS Integrator dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam sistem yang ada. Jika gateway yang Anda gunakan support 3-D Secure data transport (XID, CAVV, dan ECI) Anda dapat menggunakan komponen IP*Works! 3-D Secure MPI untuk mengotentikasi pemegang kartu dengan menciptakan halaman penengah antara checkout dan pembayaran seperti yang ditunjukkan di atas. Dengan begitu sekarang Anda sudah berhasil bukan Mengintegrasikan Pembayaran via Credit Card ke Payment System Anda? Semoga bermanfaat